Rabu, 30 September 2009

Islam di Eropa

Nama lengkapnya adalah Thariq bin Ziyad bin Abdullah. Beliau adalah salah seorang Panglima Perang Islam pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik atau Al-Walid I (705-715 M) dari bani Umayah.

Pada bulan Rajab 97 H atau Juli 711 M, beliau mendapat perintah dari Gubernur Afrika Utara, Musa bin Nusair untuk mengadakan penyerangan ke semenanjung Andalusia (Semenanjung Iberia yang sekarang meliputi negara Spanyol dan Portugis). Bersama? 7.000 pasukan yang dipimpinnya, Thariq bin Ziyad menyebrangi selat Andalusia.

Setelah armada tempur lautnya mendarat di pantai karang, beliau berdiri di atas bukit karang dan berpidato. Beliau memerintahkan anak buahnya untuk membakar kapal-kapal yang membawa seluruh awak pasukannya. Kecuali kapal-kapal kecil yang diminta pulang untuk meminta bantuan kepada khalifah.

Selanjutnya silahkan download di link yang telah kami sediakan.

Kamis, 10 September 2009

KEDUDUKAN KHULAFAUR RASYIDIN
Pengertian Khulafaur Rasyidin
Kata Khulafaur Rasyidin berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata Khulafa dan Ar-rasyidin. Khulafa menunjukan banyak Khalifah.Sedangkan kata Khalifah berarti pemimpin, dan Ar-rasyidin artinya yang diberi petunjuk. Jadi Khulafaur Rasyidin artinya pemimpin yang diberi petunjuk.

Nama-nama Khulafaur Rasydin:
Khulafaur Rasyidin, pemimpin yang menggantikan tugas-tugas Rasulullah sebagai kepala negara, kepala pemerintah dan pemimpin umat, Tugas kenabiannya tidak bisa digantikan. Seperti firman ALLAH SWT. Dalam surat Al-Ahzab ayat 40;

Artinya : " Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang lakl-laki di antara kamut, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi. Dan adalah Allah maha mengetahui segala sesuatu. "
Setelah Rasulullah wafat, maka kedudukannya sebagai kepala negara, kepala pemerintahan dan pemimpin umat dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin, Adapun gelar Khulafaur Rasyidin ini diberikan kepada sahabat Rasulullah yang terkemuka, yaitu;
1. Abu Bakar Shiddiq
2. Umar bin Khattab
3. Utsman bin Affan
4. Ali bin Abi Thalib
Tugas para khalifah itu melanjutkan tugas Rasulullah dalam memimpin masyarakat, negara dan pemerintahan. Dalam sejarah Islam hanya keempat sahabat itulah yang secara bulat didukung oleh umat Islam. Sesudah masa pemeritahan Ali bin Abi Thalib, gelar khal ifah sama artinya dengan gelar raja atau sultan.



Sifat-sifat Utama Khulafaur Rasyidin
Khulafaur Rasyidin adalah pemimpin yang arif dan bijaksana. Karena itu dalam menjalankan tugasnya, senantiasa meneladani kepemimpinan Rasulullah. Sifat dan akhlaknya sebagai pemimpin masyarakat, kepala negara dan kepala pemerintahan tercermin dari sifat-sifat utama yang dimilikinya.
Sifat-sifat yang dimiliki oleh Khulafaur Rasyidin antara lain:
a. Arif dan bijaksana
b. Bcrwibawa dan berdisiplin yang kuat
c. Berilmu agama yang luas dan mendalam
d. Berani bertindak dan berkemauan keras
KEHIDUPAN ABU BAKAR SHIDDIQ
Silsilah Abu Bakar Shiddiq
Abu Bakar shiddiq dilahirkan pada tahun 573 M dari pasangan suku Quraisy, Abu Quhafah dan Ummul Khair Salama, nama lengkap Abu Bakar adalah Abdullah Ibnu Abi Qahafah aT-Tamimi. Sebelum masuk Islam namanya Abdul Ka'bah.
Garis keturunan Abu Bakar dengan garis keturunan Nabi Muhammad SAW, bertemu pada Murrah lbn Kaab (kakek Abu Bakar) jadi silsilah keturunannya ialah Abu Bakar ibn Usman Amir ibn Umar ibn Ka'ab ibn Saad ibn Ta ibn Murrah ibn Kaab,
Nama Abu Bakar adalah pemberian dari Rasulullah, karena orang yang segera masuk Islam. Sedangkan gelar Ash-Shiddiq (yang amat membenarkan) diberikan karena ia selalu membenarkan apa yang disampaikan oleh Rasulullah, terutama dalam peristiwa Is'ra dan Mi'raj.
Kedudukan Abu Bakar dalam Masyarakat Quraisy
Abu Bakar berasal dari suku Quraisy, yaitu dari Bani Tamim, Pembesar dan bangsawan Quraisy yang pernah menjabat Al-Isynaq dalam Dar Al-Nadwa(majelis musyawarah suku besar Quraisy). Tugas Al-Isynaq adalah mengadili dan memuluskan terhadap berbagai macam sengketa dan menetapkan hukuman dendanya.
Sebelum masuk Islam Abu Bakar adalah seorang pedagang yang sukses. Kejujuran dan kesucian hatinya membuat ia selalu berhasil dalam berdagang Di masyarakat Quraisy;ia terkenal sebagai hartawan yang dermawan,
Setetah agama Islam dibawa oleh Rasulullah, Abu Bakar segera menerima dan memeluknya. Kekayaannya kemudian diserahkan untuk kepentingan penyiaran agama lslam. Abu Bakar pun giat berdakwah mengajak masyarakat Quraisy untuk memeluk agama Islam. Banyak pemuka dan tokoh-tokoh Islam yang terkenal, memeluk Islam atas ajakan Abu Bakar, di antaranya Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdur Rahman bin Auf, Abdullah bin Mas’ud, Sa'ad bin Abi Waqqash, Talhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jarrah, Al Arqam bin Abil Arqom. Mereka semua disebut dengan Assabiqul Awwalun yang pertama masuk Islam
Perjuangan Abu Bakar
Membebaskan kaum yang tertindas
Abu Bakar yang terkenal sebagai orang yang dernamwan la tidak segan-segan mengeluarkan hartanya demi kepentingan agama Islam. Sebagai salah satu pembesar suku Quraisy, Abu Bakar sangat tinggi perhatiannyapadakaumyang lemah dan tcnindas, sepeni para budak. Pada saat itu, banyak budak yang disiksa majikannya karena memeluk Islam, Melihai penderitaan yang dialami budak-budak itu, Abu Bakar pun datang membebaskannya. Di antara budak yang dibebaskan oleh Abu Bakar, ialah:
-Bilal bin Rabah, budak dari Umayyah bin Khalaf.
-Abu Fukaifah, budak dari Sofwan bin Umayyah.
-Amir bin Fahairah, budak dari Thufail bin Abdullah Al Azdy
-Labibah, budak dari Bani Muammal bin Habib Ady
Membela dan melindungi Rasulullah
Ketika agama Islam yang dibawa Rasulullah belum banyak pengikutnya, masyarakat kafir Quraisy dengan segala cara menghalang-halangi dakwah yang disampaikan oleh Rasulul lah, Bahkan sering kali kafir Quraisy menggunakan cara-cara kekerasan untuk melawan Rasufullah dan pengikutnya.
Abu Bakar yang selalu setia mendampingi Raslulullah.Tidak gentar dengan segala ancaman kafir Quraisy. Ke manapun Rasulullah pergi, Abu Bakar selalu menemani dan melindungi. Jika ada ancaman yang datang ke hadapan Rasulullah maka Abu Bakar segera datang membelanya.
Banyak contoh yang mcmperlihatkan betapa Abu Bakar sangat membela dan melindungi Rasulullah,yakni;
1. Pada waktu Rasulullah sedang melakukan shalat, tiba-tiba seorang kafir Quraisy yang bemama Utbah bin Abi Muith menjerat leher Rasulullah, Melihat Rasulullah dalam bahaya, Abu Bakar dengan tangkas dan cepat mendckali Utbah lalu membantingnya.
2. Pada waktu Rasulullah akan hijrah ke Madinah, Abu Bakar minta izin untuk menemani beliau, Pada saat itu Rasulullah dan pengikut-Nya mengalami tantangan yang sangat hebat darj kafir Quraisy Makkah, sehingga Rasulullah memutuskan untuk hijrah ke Madinah,
Para sahabat Rasulullah diperintahkan untuk hijrah lebih dahulu. Sedangkan Rasulullah mencari waktu yang tepat untuk berangkat Ketika waktynya sudah ditentukan. yaitu pada malarn hari.Abu Bakar memohon kepada Rasulullah untuk menemaninya. Permohonan Abu Bakar dikabulkan. Setelah pergi meninggalkan kota Makkah, kaflr Quraisy ternyata mengetahui keberangkatan Rasulullah dan langsung mengejarnya. Abu Bakar pun sudah memperkirakan bahwa kafir Quraisy mengetahui perjalanan Rasulullah. Karena itu demi keamanan Rasulullah, Abu Bakar meminia beliau agar bersembunyi di Gua Tsur.

Sebelum Rasulullah masuk ke Gua Tsur Abu Bakar memeriksa terlebih duhulu keamanan dalam gua, setelah aman barulah Rasulullah dipersilahkan masuk Abu Bakar selalu melindungi Rasulullah dengan badannya, agar beliau tidak kelihatan dari luar, Segala makanan dan minuman selama dalam Gua Tsur, dilayani oleh anaknya Abu Bakar. Abu Bakar juga mempersiapkan kendaraan Rasulullah untuk digunakan dalam perjalanan hijrah ke Madinah itu.
3. Pada waktu terjadi peristiwa Isra Mi'raj Rasulullah dan peristiwa ini diceritakan kepada penduduk Makkah, Kafir Quraisy langsung menolaknya. Bahkan dikatakan Rasulullah sedang berdongeng. Karena tidak mungkin perjalanan yang jauhnya berjuta-jula kilometer itu, hanya dilakukan Rasulullah dalam satu malam. Kafir Quraisy menggunakan peristiwa ini untuk memojokkan dan menghantam Rasulullah dan pengikutnya. Kafir Quraisy datang pada penduduk Makkah sambil mengatakan bahwa cerita Rasulullah itu bohong. Ketika mereka sampai di rumah Abu Bakar dan bertanya, "Hai Abu Bakar, temanmu itu bilang bahwa tadi malam ia pergi ke Baitul Maqdis, kemudian naik ke langit, sekarang sudah berada kembali di Mekkah, Apakah kamu mempercayai cerita temanmu itu?” Abu Bakar balik bertanya: "Siapa yang menceritakan yang demikian itu! " mereka menegaskan: "Ya Muhammad, teman dekatmu itu!"- ''Demikian itu, saya membenarkannya, bahkan yang lebih aneh dari itu pun, pasti saya benarkan juga !"jawab Abu Bakar dengan tegas. Mendengar jawaban Abu Bakar, kafir Quraisy sangat kecewa.
4. Pada waktu menghadapi perang Badar, yaitu perang pertama antara kaum muslimin dcngan kafir Quraisy, Abu Bakarlah yang pertama menjawab pertanyaan Rasulullah tentang kesiapan pasukan kaum muslimin. Abu Bakar menjawab siap membela Islam dan Rasulullah. Jawaban Abu Bakar menjadi pemicu semangat para sahabat lainnya, Baik dari Anshar maupun Muhajirin. Ketika perang Badar, pasukan muslim hanya berjumlah 347 orang, terdiri dari 270 orang Anshar, dan 77 orang dari Muhajirin. Sedangkan pasukan kafir Quraisy yang bersenjatakan lebih lengkap.
Langkah-langkah Kebijakan Abu Bakar Setelah Menjadi Khalifah.
Setelah Abu Bakar terpilih merijadi Khalifah tanggal 12 Rabiul Awal 11H aiau 8 Juni 632 M, langkah yang ia lakukan adalah;
a. Perbaikan sosial (masyarakal);
b Pengumpul ayat-ayat Al-Qur'an;
c. Perluasan dan penyebaran agama Islam.
Perbaikan sosial yang dilakukan Khalifah Abu Bakar ialah usaha menciptakan stabihtas wilayah Islam, mengamankantanah Arab dari gangguan-gangguan:
1) Golongan orang-orang murtad.
2) Golongan yang tidak mau membayar zakat
3) Golongan yang mengaku sebagai Nabi.
Adanya orang murtad disebabkan karena mereka belum memahami benar tentang Islam, mereka baru dalam tahatp pengakuan, atau mereka masuk Islam karena terpaksa, sehingga ketika Rasulullah SAW meninggal dunia, mereka langsung kembali kepada agama semula. Karena mereka beranggapan bahwa kaum Quraisy tidak akan bangun lagi setelah pimpinannya meninggal dunia.

Golongan yang tidakmau membayar zakat banyak timbul dari kabilah yang diam di kola Madinah, seperti Bani Gaffan, mereka hanya patuh kepada Nabi Muhammad, dan setelah Nabi wafat, maka tidak ada kewajiban lagi untuk membayar zakat

Orang-orang yang mengaku sebagai Nabi sebenamya sudah ada pada hari-hari terakhir kehidupan Nabi Muhammad. Walaupun mereka masih sembunyi-sembunyi, dan setelah Nabi Muhammad wafat mereka makin berani menyatakannya. Di anlara mereka ialah:
a. Musailamah Al-Kadzdzab dari Bani Hanifah.
b. Thulaihah bi nKhuwailid dari Bani As'ad,
c. Saj'ah Tamimiyah dari Bani Tamin, dan dialah yang akhirnya kawin dengan Musailamah.


d Aswad Al-Unsi dari Yaman
Untuk mengatasi kerusuhan-kerusuhan tersebut, Khalifah Abu Bakar bermusyawarah dengan para sahabat.tindakan apa yang harus dilakukan.Akhimya dengan kesepakatan bersama, semua golongan yang telah menyeleweng itu harus diperangi sampai merekan mau kembali kepada kebenaran.
Dalam memberantas kaum perusuh ini, yang banyak sekali jasanya dan paling berani adalah panglima Khalid bin Walid, ia yang memaksa Thulaihah dan Saj'ah memeluk agama Islam kembali serta menghancurkan kekuatan Musailamah di Yaman. Yang membunuh Musailamah adalah Wahsyi, yaitu seorang yang waktu belum masuk Islam membunuh Hamzah paman Nabi Muhammad SAW.
Selelah selesai dan berhasil menumpas golongan perusuh. Khalifah Abu Bakar melakukan pengumpulan ayat-ayat Al-Qur'an, Pengumpulan ayat-ayat Al-Quran ini atas anjuran sahabat Umar bin Khatab yang merasa khawatir kehilangan Al-Qur'an setelah para sahabat yang hafal Al-Qur'an banyak yang gugur terutama waktu memerangi Nabi palsu Musailamah Al-Kadzdzab sampai 70 orang yang gugur, Alasan lain ayat-ayat Al Qur'an berserakan, ada yang ditulis pada daun. Kulit kayu, lubang, pada batu dan sebagainya. Hal ini dikhawatirkan mudah rusak dan hilang.
Usul tersebut diterima baik oleh Khalifah Abu Bakar lalu ia meinerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkannya dalam satu mushaf Setelah mushaf, itu selesai, kemudian disimpan oleh Abu Bakar. Waktu ia wafat, mushaf tersebut disimpan oleh Umar bin Khattab dan setelah Umar meninggal lalu disimpan oleh Hafsah binti Umar istri Nabi Muhammad SAW. Selelah masalah ini, barulah Khalifah Abu Bakar bisa melangkahkan perjuangannya keluar daerah Romawi seperti Syria dan daerah jajahan Persia yaitu Irak.
Dengan senjata keimanan dan ketaqwaan yang kuat serta semangat juang yang tinggi,umat Islam dapat mengalahkan tentara Romawi dan Persia, sehinggakedua dacrah itu sedikitdemi sedikit dapat diduduki oleh umat Islam. Rakyatnya sangat senang bernaung di bawah lindungan tentara Islam. Dalam meluaskan wilayah Islam ini yang menjadi panglima perangnya ialah Khalid bin Walid dan Usamah bin Zaid bin Haritsah.
Kejardian-kejadian Penting Selama Pemerintahan Khalifah Ahu Bakar Shiddiq
Abu Bakar menjadi Khalifah selama 2 tahun 3 bulan,selama pemerintahannya banyak kejadian-kejadian yang pemim antara lain:


1. Terpilih menjadi Khalifah l2 Rabiul Awwal 11 H = 8 Juni 632 M
2. Mengerahkan pasukan Usamah 11 H = 632 M
3., Memerangi kaum yang tidak mau membayar zakat bulan Sya'b
4.Menaklukan kaum murtad bulan Rainadhan 11 H=November 632M
5.MenaklukanNabi palsu Musailamahbulan Zulhijah 13 H = awal tahun 633M
6.Menghimpun ayat-ayatAI-Qur'an,
7.Mengirimkanpasukankedaerahlraklahun 12 H:
8.Mengirimkan pasukan kc daerah Syam (Syria) tahun
9.Sakit dan wafatya Abu Bakar Jumadil akhir 13 H = Agustus 634M

Rabu, 09 September 2009

Keadaan Masyarakat Madinah

Keadaan Masyarakat Madinah
Nabi Muhammad SAW sampai di kota Yatsrib pada tanggal 16 Rabi'ul Awwal, bertepatan dengan tanggal 2 Juli 622 M. Sebelum memasuki Yatsrib, beliau singgah di desa Quba selama empat hari dan mendirikan masjid. Sekarang masjid itu terkenal dengan Masjid Quba dan pertama Masjid yang didirikan Rasulullah.
Setelah Rasulullah hijrah, kota Yatsrib diubah menjadi Al-Madinah Al-Munawwarah, artinya kota yang bercahaya. Tahun Rasulullah hijrah dari Makkah ke Madinah ditetapkan sebagai permulaan tahun Islam atau tahun Hijrah.

Di kota Madinah terdapat dua golongan masyarakat bangsa berbeda, golongan pertama, berasal dari utara yaitu bangsa Yahudi. Kedua, dari selatan, yaitu suku-suku Arab, di antaranya yang terkenal adalah suku Aus dan Khazraj.
Antara Yahudi dengan suku Aus dan Khazraj, sering terjadi permusuhan. Begitu juga antara suku Aus dan Khazraj. Masing-masing berusaha untuk mendapatkan kawan agar menjadi kuat dan mengalahkan musuhnya.
Pada tahun kesepuluh sesudah Nabi Muhammad diutus menjadi Rasul, beberapa orang dari suku Khazraj datang ke Makkah dan mengerjakan Haji. Mereka disambut oleh Rasulullah. Ditempat yang bernama Al-Aqabah, Rasulullah mengadakan pertemuan dengan suku Khazraj, sambil menyeru mereka kepada agama Allah.
Pada tahun kedua belas sesudah Rasulullah diutus, dibuat lagi perjanjian yang terkenal dengan sebutan, "perjanjian wanita", perjanjian Aqabah yang pertama.
Perjanjian itu disebut "perjanjian wanita" karena yang ikut di dalamnya seorang wanita, yaitu Afra binti Abid Ibnu Tsa'labah. Disebut perjanjian Aqabah karena terjadi di Aqabah.
Isi penjanjian Aqabah yang pertama yaitu:
1.Kami tidak akan mempersekutukan Allah
2.Kami tidak akan mencuri
3.Kami tidak akan berzina
4.Kami tidak akan membunuh anak-anak kami
5.Kami tidak akan memfitnah dan menghasut
6.Kami tidak akan mendurhakai Muhammad.
Untuk keperluan penyebaran ajaran agama Islam di negeri Madinah, Rasulullah mengirim Mush'ab bin Umair kembali bersama mereka. Mush'ab mengajarkan Al-Qur'an dan ajaran Islam. Perilaku Mush'ab yang terpuji, membuat orang-or-ang tertarik memeluk agama Islam. Merekapun rindu dengan Rasulullah.
Pada tahun ketiga belas sesudah Rasulullah diutus, 73 orang penduduk Madinah berkunjung ke Makkah untuk menemui Rasulullah dan meminta beliau agar pindah ke Madinah. Rasulullah setuju, kemudian dibuat lagi perjanjian yang terkenal dengan perjanjian Aqabah yang ke dua.
Dalam pertemuan Aqabah yang kedua ini, Rasulullah didampingi oleh Abbas, paman beliau yang belum masuk Islam. Abbas berpesan agar suku Aus dan Khazaj dapat menjaga keselamatan Rasulullah, karena Rasulullah akan bergabung dengan mereka.
Suku Khazraj kemudian bertanya kepada Rusulullah. Beliau berkata "Saya ingin mengambil perjanjian dengan kamu semua, bahwa kamu semua akan menjaga saya, sebagaimana anak-anak kamu sendiri".
Mereka kemudian dibaiat Rasulullah. Berjanji akan membela Rasulullah, mendukung segala dakwah dan menjaga keselamatan Rasulullah dari serangan musuh.
Baiat Aqabah yang kedua ini, merupakan titik awal perkembangan Islam sekaligus dakwah Rasulullah, sehingga Islam terbesar di muka bumi.
Faktor-faktor yang yang menyebabkan peduduk Madinah mudah menerima agama Islam, yaitu:
1. Bangsa Arab Yatsrib lebih memahami agama-agama ketuhanan, karena mereka sering mendengar tentang Allah, wahyu, kubur, hisab, berbangkit, surga dan neraka.
2.Penduduk Yatsrib memerlukan seorang pemimpin yang mampu mempersatukan suku-suku yang saling bermusuhan.

Pembinaan Ekonomi Masyarakat Madinah

Makkah adalah kota perdagangan. Letaknya sangat strategis sebagai kota perhubungan antara Yaman dan Habasyah, negeri Romawi dan Persia.
Sebagai kota perdagangan, penduduk Makkah terkenal dengan saudagar-saudagarnya yang ulung. Barang-barang yang diperdagangkan antara lain, permadani, emas, sutra dan lain-lain. Sahabat Rasulullah yang bernama Usman bin Affan, merupakan saudagar Makkah yang terkemuka.
Berbeda dengan Makkah, Madinah adalah daerah pertanian, penduduknya sebagian besar hidup dengan bertani kurma. Penduduk Madinah tidak pandai berdagang.
Hijrahnya Rasulullah dan para sahabat ke Madinah, kaum Muhajirin memulai kehidupan dari awal. Kaum Anshar turut membantu kaum Muhajirin membuka usahanya yang baru.
Mereka mulai berdagang kembali. Seperti yang dilakukan Abdurrahman bin Auf, berdagang mentega dan keju. Usaha Abdurrahman berkembang. Sahabat yang lainnya kemudian mengikuti j ej ak Abdurrahman.
Bagi sahabat yang tidak melakukan pekerjaan berdagang, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Ali bin Thalib, terjun ke dalam pertanian. Menggarap tanah milik orang-orang Anshar bersama-sama pemiliknya.
Semua penduduk Madinah, baik Muhajirin atau Anshar bekerja keras membangun perekonomiannya. Ketenteraman hidup dan masyarakat hidup sejahtera. Oleh karena itu, Rasulullah berpesan,Rasulullah SAW. ditanya: "Pekerjaan apakah yang paling baik? " Beliau menjawab: "Dengan tangannya dan setiap jual belt yang bersih. "

Rasulullah juga mengenalkan tentang zakat agar harta kekayaan tidak dinikmati orang-orang kaya saja. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang telah diwajibkan oleh Allah kepada hamba-Nya yang mampu (kaya). Zakat ada dua macam, yaitu zakat harta dan zakat fitrah.
Adapun harta yang wajib dizakati meliputi:
1.Emas, perak, dan mata uang
2.Harta perdagangan
3.Hasiltanaman(buah-buahdanbiji-bijian)
4.Binatang ternak
5.Hasiltambang
6.Barang temuan.
Zakat fitrah adalah zakat pribadi yang wajib dikeluarkan oleh orang-orang muslim pada tiap-tiap bulan Ramadhan.
Orang-orang yang berhak menerima Zakat disebut Mustahiq.
Ada delapan golongan yang berhak menerima zakat, yaitu:
1. Orang fakir, yaitu orang yang tidak ada hartanya untuk keperluan hidup sehari-hari serta tak mampu bekerja atau berusaha.
2. Orang miskin, yaitu orang yang penghasilan sehari-harinya tidak mencukupi kebutuhannya.
3. Amil, yaitu orang yang bertugas mengumpulkan dan membagi-bagikan zakat kepada orang yang berhak menerimanya.
4. Mu'allaf, yaitu orang yang baru masuk Islam, sedang imannya masih lemah.
5. Hamba sahaya (budak), yaitu orang yang belum merdeka.
6. Gharim, yaitu orang yang mempunyai banyak hutang sedangkan ia tidak mampu membayar.
7. Sabilillah, yaitu orang-orang yang berjuangdijalan Allah.
8. Ibnu Sabil, yaitu orang-orang yang sedang dalam perj alanan (musafir) seperti orang-orang yang pergi mencari ilmu, berdakwah dan sebagainya.
Dengan mengenalkan zakat kepada masyarakat. Rasulullah telah meletakkan dasar ekonomi kerakyatan. Harta kekayaan tidak terpusat kepada orang-orang yang kaya saja, tapi harus bisa dinikmati orang-orang tidak berharta.

Selasa, 08 September 2009

Keteladanan Keluarga Rasulullah SAW

Kecintaan Nabi Terhadap Istrinya Siti Khadijah

Terjadinya perkawinan Nabi Muhammad dengan Khadijah di luar dugaan orang. Kaum Quraisy dan keluarga dari kedua belah pihak tidak ada seorangpun yang menyangka bahwa keduanya akan menjadi suami istri.
Nabi Muhammad seorang pemuda yang miskin, dari kecil sudah tidak berayah dan tidak beribu. Beliau pernah menjadi buruh pengembala kambing dan buruh memperniagakan dagangan orang lain, tetapi dia terkenal sebagai pemuda yang jujur dan berakhlak mulia.
Khadijah seorang perempuan yang telah janda dua kali, seorang wanita yang telah mengalami manis pahimya berumah tangga, karena ia pernah dua kali nikah dengan dua orang pria terpandang dalam masyarakat Arab, yaituAtiq bin'Aid danAbuHallahHindun bin Zararah. Sebagai hartawan, selama menjadi janda ia telah berulang kali dipinang oleh orang-orang dari golongan hartawan Quraisy, tetapi ia menolak, dengan alasan tidak akan kawin lagi karena usianya sudah empat puluh tahun, lima belas tahun bedanya dengan Usia Nabi Muhammad.
Tetapi lantaran Allah telah mentakdirkan bahwa kedua orang itu harus bertemu dan menjadi suami istri, maka tidak ada seorang juapun yang bisa menolak atau menghalangi ketentuan Allah ini.
Keadaan rumah tangga Nabi Muhammad sangat harmonis, dan penuh rasa kasih sayang.

Lima belas tahun lamanya rumah tangga Khadijah dan Nabi Muhammad, selama itu kehidupan dua orang suami istri sangat harmonis, tidak pernah terjadi soal-soal yang mengganggu pikiran dan perasaan kedua belah pihak. Hubungan yang dijalin dengan cinta dan kasih sayang itu bukan hanya menjadi teladan bagi semua rumah tangga di Makkah, melainkan juga dibicarakan oleh sejarah sepanjang zaman.
Suatu hari Halah binti Khuwalid, saudara Khadijah datang kepada Rasulullah. Beliau lantas mengenalinya, karena cara meminta izinnya persis seperti Khadijah. Beliau terharu sambil mengucapkan: "Wahai Tuanku", hal ini karena teringat kepada istrinya Khadijah sewaktu masih hidup.
Nabi pernah bersabda kepada Aisyah istrinya: "Demi Allah, tidak ada Allah menggantikan bagiku dengan yang lebih dari pada Khadijah, dia beriman kepadaku ketika semua orang mendustakanku, dia menyantuni aku dengan seluruh harta bendanya ketika semua menahannya dari padaku dan aku dikarunia anak-anak dari padanya sedang dengan yang lain tidak".
Suatu hari Rasulullah diberi hadiah daging unta, kemudian Nabi dengan tangannya sendiri memotong daging tersebut dan menyuruh seseorang pergi membawanya kepada seorang wanita bekas teman Khadijah. Aisyah berkata: "Kenapa tuan mengotori tangan tuan sendiri begitu? Rasulullah menerangkan bahwa Khadijah telah berwasiat kepadaku tentang wanita itu".
Kecintaan Nabi Muhammad kepada istrinya Khadijah, tetap berlangsung terus walaupun istrinya telah meninggal dunia. Sehingga tahun wafat Khadijah disebut Aamul Huzni (Tahun Kesedihan).
Demikianlah kecintaan Nabi kepada Khadijah, sehingga ketika istrinya wafat, beliaulah yang mengurus jenazahnya hingga dikuburkan di Mu'alla, Syi'ib Hayun. Kuburannya masih dapat dikenal sampai sekarang.

Pengorbanan Khadijah Dalam Membela Perjuangan Nabi

Kecintaan Khadijah kepada suaminya, Muhammad Rasulullah juga sangat mendalam. Khadijah sebagai istri Nabi dengan tulus ikhlas menyerahkan semua kekayaannya guna diberikan kepada siapapun yang datang mengharapkan bantuan dan pertolongan serta untuk kepentingan dakwah Islamiyah.
Khadijah adalah yang mangobati kepedihan Rasulullah akibat ditinggal wafat oleh ayah bundanya sejak masih kecil.
Khadijah yang menyediakan dan mengorbankan segala-galanya bagi ketenangan dan ketentraman sewaktu beliau menerima wahyu pertama. Khadijah yang dengan lembut dan penuh kasih sayang menyambut kedatangan Rasulullah dari Gua Hira, lalu mempercayai, membenarkan dan mengimani kenabian beliau tanpa keraguan sedikitpun.
Khadijah seorang wanita yang rela meninggalkan semua kekayaannya, kemewahan dan kenikmatan hidup untuk mendampingi suaminya dan turut pula merasakan berbagai kesukaran, penderitaan dan cobaan berat dalam menghadapi penindasan dan pengejaran kaum musyrikin Quraisy.
Bantuan, perlindungan, pembelaan, dan pengorbanan Siti Khadijah demi tegaknya kebenaran Allah di pmuka bumi akan tetap tertulis dengan tinta emas dalam sejarah Islam.

Mengatasi masalah-masalah Kemasyarakatan.

1. Ajaran Nabi Muhammad tentang perbaikan sosial dimasyarakat Periode Makkah
Ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW pada awal Periode Makkah banyak ditekankan kepada ajaran Tauhid dan pembinaan aqidah. Hal ini disebabkan karena masyarakat Quraisy pada saat itu masih hidup dalam penyembahan berhala, patung, binatang dan lain-lain.
Nabi Muhammad mengajarkan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Hanya kepada-Nyalah ibadah dilakukan. Hanya kepada-Nyalah hati dan jiwa manusia dihadapkan.
Kemudian diajarkan pula oleh beliau bahwa Tuhan telah memilih beberapa orang tertentu untuk menerima wahyu dari pada-Nya, untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.
Mereka itulah Nabi atau Rasul. Tujuan wahyu adalah untuk mengajarkan manusia tentang kebaikan dan akhlak yang mulia.
Di samping itu diajarkan pula masalah-masalah kemasyarakatan tentang kerukunan hidup, saling membantu, saling tolong menolong, membantu kepada yang lemah, menolong kepada fakir miskin dan orang-orang tertindas.
Dalam hal ini Rasulullah bersabda:


Artinya: "Barang siapa yang tidak mementingkan urusan kaum muslimin maka ia tidak termasuk golongan mereka ".
Dalam mengatur masyarakat, Islam mengharamkan penumpahan darah dan dilarang pula untuk menuntut bela dengan cara menjadi hakim sendiri-sendiri seperti zaman Jahiliyah. Islam menyerahkan penuntutan itu kepada pemerintah.
Islam yang pertama mengangkat derajat wanita. Islam memberikan hak kepada wanita sesuai dengan kodratnya. Islam menegakkan pula ajaran persamaan antara sesama manusia dan memberantas masalah perbudakan.
Dalam Al-Qur'an diterangkan, termasuk orang yang mendustakan agama orang yang tidak peduli akan anak yatim dan fakir miskin.
Simaklah surat Al-Maun di bawah ini:


1. Tahukah kamu orang yang mendustakan agama.
2. Itulah orang-orang yang menghardik anak yatim
3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin (QS. Al-Maun ayat 1-3)
Dengan diutusnyaNabi Muhammad sebagai Rasulullah, maka mulailah sedikit demi sedikit kebobrokan dan kebejatan moral bangsa Arab diperbaikinya.
Mulai dari penyembahan terhadap berhala berubah menjadi menyembah Allah SWT. Kehidupan yang berfoya-foya, penindasan, pemerkosaan, pemabukkan beralih kepada tata cara yang diatur oleh ajaran Islam.
2. Langkah-langkah para sahabat dalam perbaikkan sosial masyarakat Periode Makkah
Langkah-langkah yang dilakukan oleh para sahabat dan kaum muslimin dalam rangka perbaikan sosial masyarakat ialah dengan jalan memupuk kerukunan hidup, tolong menolong, mengangkat derajat wanita, membantu kepada yang lemah, fakir miskin, yatim piatu dan membebaskan budak-budak yang dianiaya oleh tuannya lantaran memeluk agama Islam.
Siti Khadijah sebagai istri Rasulullah dengan tulus ikhlas menyerahkan semua kekayaannya untuk menolong fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkannya. Sahabat Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Thalhah, Abdurrahman bin Auf dan lain-lainnya telah memberikan harta kekayaannya kepada fakir miskin dan yang membutuhkannya serta untuk kepentingan masyarakat Islam.
Rasulullah menganjurkan kepada siapa yang mempunyai budak agar dimerdekakan. Apalagi kalau budak tersebut memeluk agama Islam. Oleh karena itu, maka para sahabat Nabi yang mempunyai budak langsung memerdekakannya, bahkan ada beberapa sahabat yang membeli budak yang sedang disiksa dan dianiaya oleh tuannya lalu dimerdekakan. Di antara para sahabat yang paling banyak memerdekakan budak ialah sahabat Abu Bakar Siddiq
Kesadaran para sahabat akan hal ini adalah sebagai hasil pengarahan dan penggemblengan Rasulullah pada Periode Makkah. Betapa agung dan mulia ajaran Islam yang memerintahkan berlaku baik dan lemah lembut kepada para budak dan menganjurkan agar menghormatinya. Demikianlah prinsip-prinsip penting yang telah ditetapkan oleh Islam untuk memerdekakan para budak.

Membina Masyarakat di Mekkah

Cara Pembinaan

Berdakwah di muka umum

Setelah turun wahyu kedua, secara berturut-turut Nabi Muhammad SAW menerima wahyu berikutnya.Allah SWT memerintahkan agar Nabi Muhammad SAW menyeru kepada umat secara terang-terangan.
Dengan perintah dari Allah SWT tersebut, Nabi Muhammad langsung melakukan dakwah di depan orang banyak.Dakwah yang disampaikan Nabi Muhammad tersebut berisi ayat-ayat Al-Qur'an yang dibacakan dengan suara yang lantang dan tegas, sehingga dapat menawan hati yang mendengarnya.
Dakwah secara terang-terangan ini dimaksudkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah agar masyarakat Makkah mengetahui kebenaran yang datang dari Allah SWT.Dengan demikian masyarakat Makkah akan berpikir dan tertarik untuk memeluk agama Islam.

Khutbah Nabi Muhammad di bukit Shafa

Pada suatu ketika, Nabi Muhammad SAW mengumpulkan masyarakat Makkah di bukit Shafa. Setelah masyarakat berkumpul di bukit Shafa, Nabi Muhammad kemudian berpidato di hadapan mereka. Nabi Muhammad menyerukan agar masyarakat Makkah menyembah Allah SWT dan mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah serta beliau menyerukan agar masyarakat Makkah tidak lagi menyembah berhala-berhala.
Di antara masyarakat Makkah yang mendengar pidato Nabi Muhammad tersebut ada yang langsung memeluk Agama Islam. Namun demikian, sebagian dari mereka menolak ajaran Nabi Muhammad SAW tersebut, terutama yang bernama Abu Lahab. Setelah mendengar pidato Nabi Muhammad di bukit Shafa, Abu Lahab merasa sangat tidak senang dan langsung marah-marah di hadapan Nabi.
Abu Lahab menghina dan mencela Nabi Muhammad SAW. Dalam keadaan marah-marah Abu Lahab berkata: "Hai Muhammad! hanya untuk itu engkau panggil kami kemari?, celakalah engkau".
Setelah beberapa lama Abu Lahab menghina dan mencela Nabi Muhammad SAW, kemudian turunlah wahyu dari Allah S WT. Wahyu Allah yang turun tersebut adalah surat Al-Lahab. Surat tersebut berisi kutukan Allah kepada Abu Lahab dan istrinya. Allah mengatakan bahwa tempat mereka adalah di neraka.

Nabi Muhammad menyeru kepada keluarganya untuk masuk Islam

Ajaran Islam yang datangnya dari Allah tersebut oleh Nabi Muhammad disiarkan tanpa henti-hentinya kepada masyarakat di Makkah dan juga Nabi Muhammad mengadakan pertemuan dengan keluarganya, sambil mengajak mereka agar memeluk agama Islam.
Kadang-kadang Nabi Muhammad menyampaikan kabar yang menakutkan kepada mereka, yaitu tentang siksaan Allah di api neraka bagi orang yang mendurhakai agama Allah. Dalam pertemuan tersebut hadir pula Abu Lahab yang senantiasa membenci dan mencela ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
Mendengar ucapan dan seruan Nabi Muhammad tersebut, Abu Lahab sangat murka dan mengatakan kepada keluarganya agar Nabi Muhammad lebih baik dipenjarakan saja, karena menurutnya, Nabi Muhammad telah menghina dan mencela ajaran nenek moyang mereka.
Dalam pertemuan tersebut berbicara pula saudara perempuan Abu Lahab yang bernama Saifah binti Abdul Muthallib, untuk membela Nabi Muhammad SAW. Mendengar dan melihat pembelaan dari saudara perempuannya tersebut, Abu Lahab semakin marah dan membenci Nabi Muhammad. Abu Lahab bahkan berkata ia akan menyiksa Nabi Muhammad.
Tiba-tiba dalam pertemuan tersebut Abu Thalib berkata dengan lantang bahwa ia akan tetap melindungi Nabi Muhammad SAW.
Mendengar ucapan Abu Thalib tersebut, Abu Lahab sangat ketakutan dan akhirnya pertemuan tersebut bubar. Abu Lahab tidak jadi melaksanakan niatnya untuk memenjarakan Nabi Muhammad SAW.

Reaksi Kaum Kafir

Dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya selama di Makkah baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan, hasilnya makin hari makin bertambah, baik dari golongan bangsawan, hartawan, orang-orang desa dan ada juga golongan hamba sahaya..
Sebab itulah mulailah orang-orang kafir Quraisy timbul reaksi untuk menghalangi dan merintangi dakwahNabi.
Bentuk rintangan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dan pemuka-pemuka kafir Quraisy itu, antara lain.
1. Menyebarkan isu, menjelek-jelekan dan memojokkan Nabi Muhammad.
2. Membikin propaganda untuk menj auhi Nabi
3. Mendatangi dan mengancam Abu Thalib paman Nabi yang selalu melindunginya
Untuk merintangi jalannya dakwah Nabi Muhammad, Abu Lahab menghasut laki-laki bangsa Quraisy, Ummu Jamil menghasut orang-orang perempuan bangsa Quraisy dan Abu Jahal menghasut pemuda-pemuda bangsa Quraisy dan pemuda-pemuda bangsa arab lainnya.

Ketiga orang ini, bekerja sendiri-sendiri, di mana-mana tiap hari dan tiap malam sibuk masuk kampung keluar kampung. Bentuk hasutan itu dengan menjelek-jelekan Nabi Muhammad SAW, seperti: "Muhammad itu jahat. Muhammad itu adalah orang yang sudah miring otaknya".
Pada waktu Nabi Muhammad sedang mengerjakan shalat di
Masjidil Haram, Uqbah bin Abu Mu'ith melemparinya dengan tahi unta, kepala Rasulullah yang penuh dengan tahi unta itu lalu dibersihkan oleh anaknya Siti Fatimah. Di lain waktu Uqbah bin Abu Mu'ith ini pernah mencekik Nabi Muhammad dengan kain sewaktu Nabi sedang shalat di Hijir Ismail.
Penganiayaan yang dilakukan para pemuka Quraisy terhadap Nabi Muhammad, tnakin lama makin kejam. Pada suatu hari, Nabi Muhammad dikerubuti, dipukuli, dan ditarik kesana kemari dijadikan seperti mainan. Bahkan ada di antara mereka yang menarik rambut dan jenggot Nabi sampai tercabut karena dari kerasnya tarikan itu.
Kejadian itu diketahui oleh sahabat Abu Bakar, lalu ia lari ke masjid untuk menolong beliau. Sesampainya di masjid dilihatnya diri Nabi sedang dikerubuti dan dibuat seperti mainan. Oleh karena itu, maka Abu Bakar berteriak: "Celakalah kamu semua! Apakah kamu hendak membunuh seorang laki-laki yang berkata: "Tuhanku hanyalah Allah", padahal sesungguhnya ia datang kepadamu dengan mambawa bukti-bukti dari Tuhanmu?".
Mendengar teriakan itu, lalu mereka mengerubuti dan memukuli Abu Bakar serta menarik rambut dan jenggotnya.
Dalam hal ini sahabat Abu Bakar tidak bisa melawan, ia berdiri di belakang Nabi sambil mencucurkan air matanya dan mengulangi teriakan seperti tadi.
Lalu Nabi Muhammad berkata: "Biarkanlah mereka hai Abu Bakar! Demi Dzat yang me'nguasai diriku dengan kekuasaan-Nya, sesungguhnya aku diutus untuk menundukkan mereka itu nanti".
Setelah mereka mendengar suara Nabi, mereka melepaskan beliau lalu bersama-sama bubar.
Usaha lainnya dari pemuka-pemuka Quraisy dalam rangka menghalangi dakwah Nabi yaitu mendatangi Abu Thalib. Abu Thalib yang mengasuh dan membesarkan Nabi sejak kecil, selalu memberikan perlindungan kepada Nabi dari tekanan kaum kafir Quraisy.
Pada suatu hari, datanglah Abu Jahalj Abu Sufyan, Abu Lahab dan lainnya kepada Abu Thalib. Mereka berkata: "Hai Abu Thalib, kamu sudah tua, harus menjaga dirimu, jangan membela Muhammad untuk terus berdakwah. Kalau hal itu dilakukan terus, maka keluarga kita bisa pecah dan binasa".
Selanjutnya pada suatu hari, datang lagi pimpinan kaum Quraisy yang lain membawa seorang laki-laki yang tampan dan rupawan bernama Amrah bin Al-Walid, yang usianya sebaya dengan Nabi Muhamad, lalu mereka berkata: "Hai Abu Thalib, Muhammad saya tukar dengan orang ini, peliharalah orang ini dan serahkan Muhammad kepadaku untuk aku bunuh apabila menolak kamu berdua saya bunuh".
Mendengar ancaman dan tekanan itu Abu Thalib menjawab dengan lantang: "Hai orang kasar, silahkan, dan berbuatlah sekehendak hatimu, aku tidak takut".
Pada satu waktu, Abu Thalib mengundang keluarganya Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Mereka diminta supaya ikut menjaga Nabi Muhammad dari penganiayan kaum kafir Quraisy.
Untuk penempaan keimanan dan aqidah, Nabi Muhammad menggunakan tempat di rumah Arqam Bin Abil Arqam Al-Makhzurni. Dalam membina para pengikutnya, Nabi langsung memimpinnya baik dengan cara lisan maupun dengan perbuatan. Kalau ada yang tidak mengerti, langsung bertanya kepada Nabi, kekeluargaan yang sangat erat. Di tempat itu juga para pengikutnya bisa terus-menerus melihat dan mencontoh serta mengikuti keteladanan Rasulullah dari dekat. Rasulullah tidak henti-hentinya mengajar dan mendidik para pengikutnya. Tiap hari datang dari rumahnya ke tempat tersebut.
Di tempat tersebut Nabi Muhammad berkumpul untuk menjalin ukhuwwah dan mahabbah sesama kaum muslimm dalam segala urusan kehidupan duniawi dan ukhrawi. Di tempat itu pula mereka bertemu tiap hari dalam satu barisan di hadapan Allah bersama-sama berdiri, rukuk dan sujud dengan satu tujuan yaitu beribadah kepada-Nya.





Muhammad Masa Kanak-kanak

Muhammad Dalam asuhan Muhammad di bawah Asuhan Halimah.

Kebiasaan bangsa Arab terhadap anak-anak dalam masa menyusui adalah menyerahkannya kepada wanita-wanita desa untuk disusui. Ini dilakukan agar mereka menjadi anak yang cerdas, karena berada di lingkungan yang sehat dan udaranya masih segar.
Wanita Bani Sa'ad terkenal sebagai pengasuh anak-anak kota. Halimah binti Sa'diyah datang ke rumah Aminah, agar dia mau menyerahkan Muhammad untuk disusuiny a. Aminah pun kemudian menyerahkan Muhammad kepada Halimah Sa'diyah, yang sebelumnya telah dia susui sendiri selama tiga hari.
Kasih sayang Halimah Sa'diyah kepada Muhammad sama dengan kasih sayang yang diberikan kepada anak-anaknya sendiri, bahkan Muhammad lebih dicintai.
Untuk menghilangkan rasa rindu Aminah kepada anaknya beliau sering berkunjung ke rumah Halimah Sa'diyah. Begitu Halimah Sa'diyah setiap kali berkunjung ke Makkah tak lupa membawa Muhammad.

Selama menjadi pengasuh Muhammad, kehidupan keluarga Halimah Sa'diyah bertambah baik, begitu juga kegembiraan anak-anaknya.
Setelah empat tahun dalam asuhan Halimah Sa'diyah, dengan berat hati, Muhammad dikembalikan ke pangkuan ibunya di kota Makkah.

Muhammad di bawah asuhan ibu dan kakeknya.

Setelah Halimah Sa'diyah mengembalikan Muhammad kepada ibunya, maka mulai saat itu Muhammad berada di tengah-tengah keluarga.
Ibunya langsung mendidik dan mengasuh Muhammad dengan kasih sayang.
Tatkala Muhammad berusia 6 tahun, ia dibawa oleh ibunya ke Yatsrib (Madinah) untuk berziarah ke kuburan ayahnya dan mengunjungi sanak saudaranya.
Dalam perjalanan ke Madinah itu, Ummu Aiman pembantu yang setia ikut serta. Setelah kembali ke Madinah, dalam perjalanan menuju Makkah, di sebuah desa yang bernama Abwa, tiba-tiba ibunya jatuh sakit. Kemudian mereka beristirahat beberapa hari di sana. Dengan kekuasaan Allah, akhirnya ibunya meninggal dunia dan dimakamkan di sana.
Kini Muhammad telah yatim piatu. Beberapa hari kemudian, setelah ibunya dimakamkan, Ummu Aiman dan Muhammad kembali ke Makkah. Sesampainya di Makkah, Ummu Aiman menceritakan peristiwa meninggalnya Aminah pada keluarga Abdul Muthalib. Kemudian Muhammad diserahkan kepada kakeknya.
Sebagai pembantu rumah tangga yang setia, Ummu Aiman tetap ikut mengasuh Muhammad sampai dewasa. Abdul Muthalib mengasuhnya dengan penuh kasih sayang.

Muhammad di bawah asuhan pamannya Abu Muthalib.

Abdul Muthalib, kakek Muhammad adalah seorang pemimpin di kota Makkah dan di kalangan suku Quraisy.



Tetapi sayang, kakeknya tidak lama mengasuh Muhammad. Kakeknya yang mulia itu meninggal saat Muhammad berusia 8 tahun.
Selanjutnya Muhammad diasuh oleh pamannya Abu Thalib dan mengambil alih tanggung jawab untuk mengasuh Muhammad. Abu Thalib sangat menyayangi Muhammad seperti anaknya sendiri dan Abu Thalib juga melindungi Muhammad dari ancaman orang-orang Quraisy Jahiliyah.
Pekerjaan Abu Thalib adalah berdagang ke Syam. la adalah orang yang sangat disegani dan dihormati di kalangan suku Quraisy.

Sifat-sifat Terpuji Muhammad pada Masa Kanak-kanak.

Berkat lindungan Allah SWT dan asuhan Halimah, Aminah ibunya, Abdul Muthalib kakeknya serta pamannya Abu Thalib dan bibinya Aminah binti Asad, tertanamlah sifat-sifat terpuji pada diri Muhammad.
Sejak kecil beliau selalu giat bekerja, sabar dalam menghadapi cobaan, jujur dalam perbuatan, sopan santun dan lemah lembut dalam perkataan.
Kehidupan Nabi Muhammad penuh dengan kesederhanaan, suka memaafkan kesalahan orang, murah hati terhadap sesama kawan, tidak sombong dan tidak gila hormat.
Dalam pergaulan, Nabi Muhammad tidak pernah menyakiti orang lain, segala perbuatannya selalu terpuji tidak pernah berbuat maksiat, apalagi menyembah berhala.

Allah melindungi dan menjaga kesucian beliau sebagai manusia yang akan memikul tugas suci yang besar di dunia.

Kejadian Luar Biasa

Pada suatu hari ketika Nabi Muhammad dan anak-anak Halimah sedang menggembala kambing, tiba-tiba datang dua Malaikat berbaju putih memegang Nabi Muhammad, lalu membaringkan dan membelah dada Nabi Muhammad, membuang sifat yang kotor dan menggantikan dengan sifat yang bersih. Setelah itu mereka meninggalkan Nabi Muhammad yang masih berbaring. Melihat peristiwa itu, anak-anak Halimah berlari memberi tahu ibunya.
Halimah dan suaminya datang menghampiri Nabi Muhammad, menanyakan peristiwa yang baru dialami, Nabi Muhammad menceritakan peritiwa tersebut dari awal sampai akhir pada mereka.
Setelah kejadian itu Halimah dan suaminya sangat khawatir akan keselamatan Nabi Muhammad. Karena kejadian itu, kemudian beliau dikembalikan pada ibunya, sambil menceritakan tentang kejadian yang pernah dialaminya. Setelah mendengar cerita Halimah, Aminah bertanya: "Apa kalian khawatir kalau-kalau diganggu setan?" Halimah menjawab: "Ya, benar". Aminah bertanya lagi: "Tidak demi Allah, setan tidak akan mengganggunya. Anak ini kelak akan menjadi manusia besar! Maukah kalian mendengar ceritanya?" Halimah menjawab: "Ya". Aminah segera melanjutkan.

.Silsilah keluarga nabi muhammad SAW.



Kelahiran Nabi Muhammad


1.Keadaan Kota Makkah
Nabi Muhammad dilahirkan pada hari Senin tanggal 12 Rabi'ul Awwal, tahun Gajah atau bertepatan dengan tanggal 20 April tahun 571 Masehi. Nabi Muhammad dilahirkan di kampung Bani Hasyim di kota Makkah dan yang menjadi bidannya adalah Siti Syifa, sahabat Abdurahman bin Auf.
Ibunya bernama Aminah binti Wahab dan ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib. Ayahnya meninggal tujuh bulan sebelum Nabi Muhammad lahir.Abdul Muthalib,kakeknya memberi nama Muhammad, nama yang belum pernah ada sebelumnya di tanah Arab. Muhammad artinya terpuji.
Tahun kelahiran Nabi Muhammad disebut tahun Gajah, karena pada saat itu kota Makkah diserang oleh pasukan berkendaraan gajah, di bawah pimpinan Abrahah. Dia adalah seorang Gubernur dari kerajaan Nasrani Abesenia (Habsyi) di Yaman. Mereka bermaksud menghancurkan Ka'bah. Namun di tengah jalan pasukan mereka diserang oleh gerombolan burung Ababil yang diutus Allah SWT. Masing-masing burung membawa 3 buah batu, dua pada kakinya dan satu pada paruhnya. Dengan demikian hancurlah pasukan Abrahah dan Ka'bah selamat dari kehancuran.
Nabi Muhammad adalah keturunan suku Quraisy yang sangat berpengaruh di kota Makkah, bahkan di seluruh Jazirah Arab. Silsilah keturunan dari ayah dan ibu bertemu pada Killab bin Murrah.
Kedua keluarga kakek dan nenek Nabi Muhammad termasuk golongan orang yang dihormati di kalangan kabilah Arab.
Kakeknya Abdul Muthalib, setelah mendengar kelahiran cucunya, sangat gembira. Lalu beliau membawa cucunya yang baru lahir itu Thawaf keliling ka'bah, lalu diberi nama Muhammad, artinya orang yang terpuji. Nama tersebut jarang ditemui pada bangsa Arab waktu itu, dan itu merupakan takdir Allah sebagaimana tercantum dalam kitab Taurat dan Injil.
Nabi Muhammad adalah keturunan suku Quraisy yang sangat berpengaruh, bukan saja di kota Makkah bahkan di seluruh Jazirah Arab.
Nabi Muhammad disusui ibunya sendiri selama 3 hari,lalu disusukan kepada Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab yang sudah dimerdekakan.
Kemudian Nabi Muhammad diserahkan ibunya kepada seorang perempuan yang baik akhlaknya, bernama Halimah binti Abi Dzuaib untuk disusui. Halimah adalah istri Harist bin Abdul Uzza (Abu Kabsyah). la berasal dari bani Sa'ad kabilah Hawazin terletak antara Makkah dan Tahif, 60 Km sebelah timur kota Makkah..

2.Tanggapan Masyarakat Makkah
Kelahiran Muhammad di tengah-tengah masyarakat Makkah mendapat perhatian yang luar biasa dari berbagai kalangan. Hal ini disebabkan antara lain karena Muhammad berasal dari keluarga yang cukup disegani dan cukup berpengaruh bukan saja di kota Makkah tapi juga di seluruh Jazirah Arab.
Tahun kelahiran Muhammad disebut juga sebagai tahun Gajah. Pada tahun tersebut ditandai dengan datangnya tentara bergajah di bawah pimpinan Raja Abrahah dengan 60.000 bala tentaranya yang bermaksud untuk menghancurkan Ka'bah Baitullah.

Raja Abrahah berasal dari negeri Yaman. Dia mempunyai pasukan bergajah yang ditugaskan untuk menghancurkan Ka'bah.
Pada waktu itu Ka'bah dijaga oleh kakek Nabi Muhammad yang bernama Abdul Muthalib. Namun demikian, walaupun Ka'bah telah dijaga oleh Abdul Muthalib dan penduduk Makkah lainnya, pasukan Abrahah tidak dapat dicegah.
Untuk menj aga keselamatan, Abdul Muthalib dan penduduk Makkah lainnya menyingkir sebelum Raja Abrahah datang ke Makkah.
Dalam keadaan pasrah Abdul
Muthalib berdoa kepada Allah agar Ka'bah diselamatkan dari tangan-tangan orang-orang yang ingin menghancurkannya.
Allah SWT mengabulkan do'a Abdul Muthalib yaitu dengan mendatangkan pasukan burung Ababil yang melemparkan batu-batu kerikil yang tajam dan beracun. Batu-batu kerikil tersebut mengenai pasukan Abrahah sehingga mereka mati.

Dengan demikian musnahlah pasukan bergajah pimpinan Raja Abrahah dan akhirnya Ka'bah selamat dari kehancurannya.

Keadaan Ekonomi dan Sosial Masyarakat arab Kota Makkah dan Madinah

1.Ekonomi Bangsa Arab Sebelum Islam
Tanah Arab adalah tanah yang tandus. Kehidupan perekonomia mereka dibagi menjadi tiga macam yaitu :
1. Peternakan, biasanya dilakukan oleh suku Arab pedalaman yan disebut suku Badui. Mereka berpindah-pindah dari satu lembah ke lembah yang lain,untuk mencari rumput atau makan hewan ternaknya. Mereka berternak unta dan biri-biri untuk diambil dagin dan kulitnya.
2. Perdagangan, dikerjakan oleh suku Arab yang tinggal di kota-kot besar. Mereka disebut Ahlul Hadhar. Jalur perdagangan merek antara lain ke negeri Syam, Yaman dan negeri Mesir. Nabi Muhammad pun pernah berdagang ke negeri Syam membawa dagangan Siti Khadijah. Pusat perdagangan di tanah Arab terleta di kota Makkah.
3. Pertanian, dikerjakan oleh suku-suku yang bertempat tinggal daerah-daerah yang subur, seperti Thaif. Mereka menanam buah buahan dan sayur mayur.
Bangsa Arab mempunyai kehidupan yang bebas dan tidak mempunyai aturan hukum yang tetap. Di antara mereka sering terjadi perselisihan.

2 Keadaan Masyarakat Bangsa Arab
a.Bentuk Kehidupan Bangsa Arab
Bangsa Arab pada garis besarnya terbagi menjadi dua bagiain yaitu penduduk yang tinggal di desa dan penduduk yang tinggal di kota. Penduduk desa biasanya disebut suku Badui, artinya penduduk pedalaman. Golongan penduduk inilah yang terbesar jumlahnya. Mata pencaharian mereka adalah berternak.
Penduduk yang tinggal di kota-kota, mata pencaharian mereka adalah sebagai pedagang di pasar-pasar dan ada juga dari mereka yang berdagang ke luar negeri dengan unta atau kuda ke negeri Syam, Mesir, dan Persia.
Kedua golongan ini, walaupun sudah mempunyai pekerjaan dan penghasilan, masih selalu merasa kekurangan. Oleh karena itu, masih sering terjadi persaingan dan perselisihan di antara mereka..Kehidupan seperti ini di negeri Arab berlangsung cukup lama.
b.Tata Sosial Bangsa Arab
Bangsa Arab sebelum datangnya Islam tidak memiliki pemerintahan yang teratur dan tetap, pada umumnya mereka masih buta huruf. Walaupun demikian mereka telah mempunyai tatanan masyarakat berdasarkan kebiasaan-kebiasaan. Mereka memiliki kebiasaan hidup bebas dan berpindah-pmdah dari satu tempat ke tempat yang lain yang dianggap lebih baik. Kehidupan ini merupakan pengaruh dari keadaan alam negeri Arab yang bergurun dan berbukit-bukit.
Bangsa Arab terkenal dengan bangsa yang pemberani di dalam membela pendiriannya. Mereka tidak mau mengubah tata cara hidup yang sudah menjadi kebiasaan.
Bangsa Arab pada saat itu tidak mau dijajah dan tidak mau mengalah, sehingga sering kali terjadi peperangan antar suku. Namun demikian, mereka memiliki kebiasaan yang baik yaitu suka menghormati dan memuliakan tamu.

c.Adat Istiadat Bangsa Arab.
Kebiasaan hidup bangsa Arab adalah sebagai pengembara dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mencari daerah yang lebih subur. Mereka tidak mengenal cara hidup lain selain mengembara. Moral dan perilaku mereka sangat rusak, sehingga mereka dikatakan kaum Jahiliyah. Kaum Jahiliyah artinya kaum yang bodoh. Di samping itu meraka percaya kepada tahayul, tenung, perbintangan dan lain-lain.
Kebiasaan lain dari bangsa Arab yang tidak baik yaitu berjudi dan minum-minuman keras. Pekerjaan ini dilakukan secara bersama-sama. Bahkan tak jarang dari mereka yang suka merampok, sehingga menyebabkan terjadinya perkelahian antar suku.
Cara minum dan makan mereka masih kotor seperti makan daging dari hewan yang sudah mati atau bangkai.
Ada dari suku Arab yang mempunyai moral yang sangat buruk, yaitu mengubur anak perempuan mereka hidup-hidup. Mereka beranggapan bahwa anak perempuan itu tidak berguna dan hanya menyusahkan orang tua. Oleh karena itu, mereka merasa terhina apabila mempunyai anak perempuan. Di antara suku yang melakukan perbuatan keji itu antara lain, suku Bani Tamim dan suku Bani Asad..

Bentuk-Bentuk Kepercayaan Bangsa Arab

Kepercayaan Bangsa Arab

Pada mulanya bangsa Arab mengikuti ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.Pergaulan mereka dengan bangsa lain mempengaruhi kepercayan mereka, sehingga mereka menyembah berhala yang dibawa oleh Amr bin Luay Al-Khuzai.Di antara berhala yang besar adalah Lata yang terdapat di kota Thaif,berhala Hijah dan berhala Manah terdapat di kota Yasrib (Madinah) serta terdapat juga berhala-berhala besar di sekeliling Ka'bah..

Selain menyembah berhala, ada juga yang menyembah Malaikat, Jin, Bintang, Matahari dan lain sebagainya. Di antara bangsa Arab ada juga yang menganut agama Nasrani, dan Yahudi dan masih ada yang menganut Agama Nabi Ibrahim.

.Jenis-jenis Kepercayaan

Beberapa bentuk pemujaan yang dianut oleh bangsa Arab sebelumdatangnya Islam antara lain:

Menyembah Malaikat.

Di antara bangsa Arab ada yang menyembah dan menuhankan Malaikat. Ada sebagian bangsa Arab yang menganggap Malaikat adalah putri-putri Tuhan.

Menyembah jin, ruh dan hantu.

Sebagian bangsa Arab ada yang menyembah jin dan ruh-ruh leluhur mereka atau menganggap hantu-hantu sebagai mahkluk yang terhormat. Bahkan ada suatu tempat jin yang terkenal dengan nama “Darahim”.Mereka selalu mengorbankan binatang-binatang di tempat itu agar selamat dari berbagai bencana.

Menyembah bintang-bintang.

Yang dimaksud dengan bintang-bintang adalah matahari, bulan dan bintang-bintang yang gemerlapan cahayanya pada malam hari. Mereka menyembah bintang-bintang karena menganggap bintang-bintang tersebut diberikan kekuasaan penuh oleh Tuhan untuk mengatur alam ini.

Menyembah berhala.

Sebagian bangsa Arab ada yang menyembah berhala-berhala, atau area-area yang terbuat dari batu-batu dan logam. Menurut riwayat, penyebab orang Arab menyembah berhala adalah Amr bin Lubayyi seorang dari Khuza'ah meniru orang-orang Balka di daerah Syam dan ia tertarik akan perbuatan itu. Sewaktu kembali ke Makkah ia membawa patung Hubal dan ditempatkan di dekat Ka'bah dan kemudian disembahnya, serta ia menganjurkan agar masyarakat Arab untuk menyembah berhala tersebut.

Agama Yahudi dan Nasrani (Kristen).

Agama Yahudi mulai masuk ke Jazirah Arab tahun 1491 SM. Mula-mula di Mesir pada zaman Nabi Musa AS. Sedangkan Agama Nasrani (Kristen) masuk ke jazirah Arab kira-kira abad ke-4 M. Agama Nasrani berkembang di Jazirah Arab karena mendapat bantuan dari kerajaan Romawi dan Habsyi.

Pada saat menjelang kelahiran Agama Islam, muncul kelompok dari kalangan Bangsa Arab yang ingin melepaskan diri dari kepercayaan yang sesat itu. Mereka berusaha mengembalikan kepercayaan kepada agama Tauhid, dengan mengajarkan Agama Ibrahim AS. Tokoh-tokoh dari kelompok tersebut antara lain Waroqah bin Naufal, Umaiyah bin Abi Ashshalt dan Qus Saidah.

Sesungguhnya penyiaran Agama Nasrani dan Yahudi merupakan pembuka jalan bagi kelahiran pemimpin besar umat sangat ditunggu-tunggu, yaitu Nabi Muhammad SAW.

.Sffat-sifat dan Watak Masyarakat Jazirah Arab

Pada zaman jahiliyah tidak ada pemerintahan yang tetap, mereka hidup bersuku-suku atau ber-kabilah, kehidupannya berpindah dari satu lembah ke lembah lainnya. Pemilihan kepala suku (kabilah) didasarkan atas umur yang lebih tua, harta yang lebih banyak atau wibawa yang besar, bila telah terpilih mereka akan memaruhinya.

Apabila terjadi suatu perselisihan antar satu suku, atau dalam satu suku, maka tidak terdapat hukum yang tetap, adat istiadatlah yang memegang peranan dalam memutuskan perkara tersebut.

Bangsa Arab mempunyai sifat, watak atau adat istiadat yang baik dan yang buruk. Di antara sifat-sifat dan adat istiadat yang baik adalah:

1. Menghormati tamu, bila seorang bertamu maka akan disambut dengan ramah dan disuguhi makanan yang paling disukai, sehingga tamu tersebut merasa puas.

2. Pemberani dalam segala hal, mereka bagaikan singa di medan pertempuran begitu juga berani dalam mengemukakan pendapat.

3. Ahli pidato dan syair, sudah menjadi lambang kejayaan suatu suku bila terdapat juru pidato dan penyair, karena mereka akan memberikan semangat dalam pertempuran dan membalas segala serangan dari suku lain, mereka selalu mengadakan perlombaan-

perlombaan di pasar-pasar, seperti di pasar Ukaz, dan banyak lagi adat istiadat yang baik pada suku tersebut.

Adapun sifat dan watak serta adat istiadat yang buruk adalah :

1. Selalu hidup berfoya-foya

2. Suka meminum-minuman keras dan mabuk-mabukan

3. Suka berzina dan melacur

4. Suka berjudi, hasil judi itu dibelikan hewan yang akan dipotong dan dagingnya mereka makan bersama sambil bersenang-senang sampai mabuk-mabukan.

5. Cara makan dan minum masih kotor, seperti makan bangkai, kalau hewannya masih hidup cukup dipukul lalu dagingnya dimakan.

6. Melakukan pencurian dan perampokan.

7. Bila melahirkan anak laki-laki, di antara suku Arab ada yang membunuhnya, karena takut akan terjadi kemiskinan dan kelaparan.

8. Bila melahirkan bayi perempuan, di antara suku arab ada yang menguburnya hidup-hidup, karena mereka takut akan cela dan hina.

9. Tidak mempunyai kesopanan, sudah menjadi kebiasaan dalam mengerjakan Thawaf, mengelilingi Ka'bah pada musim haji laki-laki atau perempuan tidak berpakaian (telanjang bulat). Bila mandi di depan orang banyak tidak menutupi auratnya.

10. Pertengkaran dan perkelahian

Negara arab dan Sekitarnya


Letak Jazirah Arab

Arab artinya Sahara, dikatakan Jazirah Arab karena Arab merupakan semenanjung yang terdiri dari gurun Sahara sangat luas. Jazirah Arab terletak di bagian barat benua asia, yang sekarang terkenal dengan sebutan negara Saudi Arabia, dengan Ibu kotanya Riyadh. Di Jazirah Arab terdapat dua kola terkenal yaitu Makkah dan Madinah, yang merupakan kota pertama tumbuh dan berkembangnya agama Islam di dunia dan termasuk di Indonesia.
Daerah Jazirah Arab merupakan semenanjung yang mempunyai luas kurang lebih 1.544.000km2 . Jazirah Arab bagian utara dibatasi oleh negara Palestina, Syam dan Irak, sedangkan timur dengan laut Teluk Arab/ Persi, sebelah selatan dengan laut Hindia dan sebelah Barat dengan laut Merah. Jazirah Arab terdiri dari bagian tengah dan tepi bagian tengah terdiri dari tanah pegunungan yang jarang terkena hujan. Penduduknya sedikit.Sebagian besar pengembara yang selalu berpindah-pindah. Mereka mencari padang-padang rumput untuk penggembalaan ternak-ternaknya. Bagian tengah ini terdiri dari dua bagian. Bagian utara disebut Najeb dan bagian selatan disebut al-Ahqaf.


Bagian Arab terdiri dari bagian yang datar dan terdapat banyak hujan. Penduduknya mendirikan kota-kota dan kerajaan-kerajaan serta mempunyai bermacam kebudayaan.

Batas Jazirah Arab

Daerah Arab merupakan daerah semenanjung mempunyai luas Batas-batasnya:
Sebelah Utara dengan Palestina, Syam dan Republik Irak
Sebelah Barat dengan Laut Merah.
Sebelah Timur dengan Teluk Arab/Persi , Sebelah Selatan dengan laut Hindia

Kota Besar di Arab Saudi Yang Ada Kaitannya Dengan Sejarah Rasulullah


Di Arab Saudi terdapat kota-kota besar dan tempat-tempat bersejarah yang erat hubungannya dengan sejarah Rasulullah dan sejarah perkembangan agama Islam.

Kota Makkah

Makkah termasuk kota suci bagi umat Islam, tempat melaksanakan ibadah Haji, termasuk kota tertua di Jazirah Arab. Orang yang pertama kali mendiami adalah istri Nabi Ibrahim, Siti Hajar namanya,dan putranya Nabi Ismail, lalu datang suku Arab lainnya yang datang dari Yaman.Di tempat kota Makkah itu terdapat tempat bersejarah dan tempat melaksanakan ibadah Haji, antara lain:

Ka 'bah berada di dalam Masjidil Haram, sebagai arah Kiblat bagi umat manusia dalam melaksanakan shalat, dan tempat melaksanakan Thawaf. Ka'bah didirikan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail atas perintah Allah lalu Nabi Ibrahim menyeru manusia untuk melaksanakan ibadah Haji. Pada sisi kanan Ka'bah terdapat Hajar Aswad (batu hitam), harum baunya dan sunnah hukumnya apabila mencium setelah melak¬sanakan Thawaf.

Sumur Zamzam, terletak berdekatan dengan Ka'bah airnya tidak kering dan mempunyai rasa tersendiri.tatkala Nabi Ismail dalam kehausan, sedang ibunya mencari air dengan berlari antara Shafa dan Marwah, akhirnya muncullah air pada bekas kaki Nabi Ismail. Sumber air inilah yang sekarang disebut Sumur Zamzam

Shafa dan Marwah, adalah dua bukit yang rendah, tempat Siti Hajar ibu Nabi Ismail berlari mencari, tatkala anaknya kehausan. Bila jama'ah haji melaksanakan Sa'i, mereka harus berlari dari bukit shafa ke bukit .Marwah.

Gua Hira terletak di gunung Nur (Jabal Nur), di luar kota Makkah sebelah utara, jarak kurang dari 6 Km dari kota Makkah. Di tempat inilah Rasulullah SAW mendapat wahyu
yang pertama dari Allah dan berjumpa dengan Malaikat Jibril.

Kota Madinah.

Kota Madinah dahulu bernama Yasrib, tempat kelahiran ibunya Nabi Muhammad yang bernama Aminah. Sewaktu Rasulullah berhijrah ke tempat tersebut, maka dinamakan Al-Madinah Al-Munawwarah dan menjadi kota suci kedua setelah kota Makkah. Di kota ini terdapat Masjid Nabawi, di dalamnya terdapat kuburan Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar Siddik, dan Umar Bin Khatab, sedangkan makam lainnya terdapat di Baqi berdekatan dengan Masjid Nabawi.

Kota Jeddah

Kota Jeddah terletak di tepi laut Merah, terdapat pelabuhan laut dan pelabuhan udara terbesar di Jazirah Arab. Di tempat ini terdapat kuburan Siti Hawa isteri Nabi Adam.

Padang Arafah.

Padang Arafah merupakan padang pasir yang luas, di tempat ini merupakan tempat pertemuan pertama antara Nabi Adam dengan Siti Hawa setelah dikeluarkan dari Surga..Peristiwa ini dijadikan rukun Haji yaitu Wukuf di Arafah pada setiap tanggal 9 Dzulhijjah.

Muna(mina)

Mina terletak dua kilo meter (2 Km) dari kota Makkah, diapit oleh dua buah bukit batuan di tempat inilah Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail, beliau digoda oleh Iblis, tetapi Nabi Ibrahim tidak tergoda, maka Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba yang bagus. Peristiwa ini dijadikan peristiwa Haji, yaitu melontar tiga Jumrah; Aqabah, Wustha, dan Sughra, pada tiap tanggal 10 sampai tanggal 15 bulan Dzulhijjah, dan disunnahkan untuk memotong hewan qurban bagi jema'ah haji dan umat Islam pada tanggal tersebut